Istimewa |
TERNATE, DETIKMALUT.com Aksi protes menggema di Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Jumat (22/03), ketika puluhan warga Faudu menutup pintu kantor kelurahan dan kantor kecamatan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pemindahan Lurah Faudu oleh Pemerintah Kota Ternate.
Warga yang dipimpin oleh Taufik Arus menuntut agar Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, mempertahankan Mukaram Diadi sebagai Lurah Faudu. Mereka mengecam kebijakan yang memindahkan Diadi ke kantor Dinas Kebudayaan Ternate.
"Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap kekecewaan warga atas pelantikan lurah yang tidak sesuai harapan kami," ujar Taufik Arus.
Menurut Arus, aksi ini berlangsung spontan menyusul informasi tentang pemindahan Lurah Faudu ke Dinas Kebudayaan. Ia menegaskan bahwa penutupan kantor akan berlanjut hingga Senin mendatang, dan mereka meminta agar Wali Kota turun ke Pulau Hiri untuk membicarakan masalah ini.
Namun, menurut Kepala Bidang Mutasi dan Promosi BKPSDMD Kota Ternate, Siti Jawan Lessy, Mukaram Diadi masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Faudu. Lessy menjelaskan bahwa jabatan Lurah Faudu masih diisi oleh Diadi sebagai sekretaris, dan posisi Plt Lurah belum resmi dilantik.
"Tetap dia yang jadi lurah. Itu kan warga yang belum dijelaskan, akhirnya ada pemalangan kantor. Jadi lurah ini kan sekretaris, nah karena kekosongan maka sekretaris jadi Plt Lurah. Kalau Plt kan belum dilantik to. Sehingga, untuk Lurah Faudu itu tetap dia," ungkapnya.
Sementara warga bersikeras bahwa mereka akan terus memprotes hingga kejelasan mengenai status Lurah Faudu diperoleh. Aksi ini menunjukkan ketegangan antara pemerintah dan masyarakat setempat, yang menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dalam mengelola perubahan struktural di tingkat lokal.(Red)*