.jpg)
 |
| Nurlaela Syarif (Kiri) |
TERNATE, DETIKMALUT.com - Selama 25 tahun sejak pemekaran Provinsi Maluku Utara, kesenjangan pembangunan masih menjadi tantangan yang signifikan, tak hanya di desa-desa terpencil, tetapi juga di pusat kota dan kabupaten, seperti di Kota Ternate. Hal ini menjadi perhatian Nurlaela Syarif, anggota DPRD Kota Ternate dari Fraksi Partai Nasdem, yang menyoroti ketimpangan dalam sektor pendidikan.
Meski kewenangan pendidikan SMA dan perguruan tinggi berada pada tingkat provinsi, warga Kota Ternate terus menghadapi mahalnya biaya pendidikan. “Kami selama periode ketiga ini selalu peduli pada persoalan pendidikan. Masih banyak ketidakadilan yang dirasakan warga terkait biaya pendidikan di tingkat SMA dan perguruan tinggi,” ungkap Nurlaela.
Menurutnya, biaya komite SMA yang mencapai Rp 150-200 ribu per siswa setiap bulan, serta biaya masuk untuk sarana dan prasarana yang menembus jutaan rupiah, menjadi beban berat bagi masyarakat. Nurlaela juga menyoroti ketidakefektifan program bantuan bagi siswa kurang mampu yang dinilai belum optimal dari aspek pendataan.
Di tingkat perguruan tinggi, keluhan masyarakat mengenai biaya kuliah yang tinggi serta kurangnya dukungan pemerintah kota turut menjadi perhatian Nurlaela. Ia menegaskan pentingnya pemimpin yang peduli terhadap keberlanjutan pendidikan anak-anak bangsa, khususnya di Maluku Utara.
Nurlaela menyatakan, satu-satunya pasangan calon gubernur yang memiliki komitmen kuat terhadap pendidikan gratis adalah pasangan nomor urut 4, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe. “Kami sudah mengkaji, dan hanya paslon nomor 4 yang memiliki program pasti dalam pendidikan gratis. Kami mengajak masyarakat untuk realistis memilih pemimpin yang aspiratif dan mampu mendengarkan masalah di tingkat pendidikan SMA dan perguruan tinggi,” tambahnya.
Sebagai juru bicara paslon Sherly-Sarbin, Nurlaela berharap bahwa jika terpilih, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe akan membawa perubahan positif bagi generasi muda Kota Ternate dan Maluku Utara, yang saat ini berada pada posisi terbawah dalam indeks pembangunan manusia nasional. “Harapan kami, Sherly Tjoanda sebagai seorang ibu yang memiliki visi maju, mampu membawa generasi Maluku Utara ke arah yang lebih baik dan berkeadilan,” tutupnya.(Red)***
