.jpg)
 |
| Mahri Hasan |
TERNATE, DETIKMALUT.com - Polda Maluku Utara (Malut) bersama Satreskrim Polres Taliabu tengah didesak untuk segera merampungkan penyelidikan atas kebakaran Speed Boat Bela 72 yang terjadi di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Tragedi yang menelan enam korban jiwa, termasuk beberapa tokoh penting, ini telah mengundang perhatian publik, khususnya keluarga korban yang mendambakan kepastian dan transparansi.
Mahri Hasan, seorang praktisi hukum Maluku Utara, mendesak kepolisian segera mengungkap motif kejadian tersebut. “Sudah hampir satu bulan berlalu, seharusnya aparat sudah bisa menjelaskan apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada unsur lain. Keluarga para korban membutuhkan kepastian,” ujarnya, Selasa (29/10/2024).
Ia menambahkan, penyelidikan yang terbuka dan cepat sangat diharapkan, tidak hanya oleh keluarga korban, tetapi juga oleh masyarakat luas. “Dukungan publik terhadap kepastian kasus ini sangat tinggi. Kita semua berharap polisi segera merilis informasi resmi untuk memberikan kejelasan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Bambang Suharyono, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa mengumumkan hasil investigasi karena masih menunggu hasil laboratorium forensik. “Hasil labfor belum keluar, jadi kami belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut,” jelasnya.
Insiden kebakaran Speed Boat Bela 72 ini telah meninggalkan duka mendalam, terutama dengan kehilangan figur-figur publik seperti Benny Laos (calon Gubernur Maluku Utara), Ester Tantri (anggota DPRD Provinsi Malut), Mubin A Wahid (Ketua PPP Malut), Nasrul (ASN Kepulauan Sula), Hamdani Buamona Bot (anggota Polres Sula), dan Muhsidin Ode Muisi. Keluarga korban dan masyarakat berharap penyebab kejadian ini segera terungkap untuk mengakhiri ketidakpastian dan menenangkan hati para pihak yang terdampak.(Red)***
