Ilustrasi |
TOBELO, DETIKMALUT.com - Setelah sempat dilaporkan hilang, H. Abdul Waris Hadi (80), korban tenggelamnya KM Alis Mulia di perairan Pulau Tagalaya, Halmahera Utara, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu pagi pukul 07.30 WIT.
Korban yang merupakan warga Desa Patlean, Kabupaten Halmahera Timur, ditemukan di dalam bangkai kapal yang tenggelam sekitar 50 meter dari bibir pantai Pulau Tagalaya. Diduga kuat, Abdul Waris terjebak saat kapal nahas tersebut tenggelam.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Fathur Rahman. “Karena gangguan jaringan, kabar ditemukannya korban baru diterima tim SAR gabungan pada pukul 10.30 WIT dari keluarga korban,” ujar Fathur.
Jasad Abdul Waris kemudian dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Pihak keluarga memutuskan untuk membawa jenazah almarhum ke kampung halamannya di Patlean untuk dimakamkan.
“Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi SAR resmi ditutup. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua unsur yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi,” tambah Fathur.
Insiden tenggelamnya KM Alis Mulia yang terjadi pada Sabtu malam (14/12/2024) ini mengakibatkan dua korban meninggal dunia. Selain Abdul Waris, seorang balita bernama Evan (4) juga dinyatakan meninggal dalam musibah tersebut.
Sebanyak 182 penumpang lainnya, bersama 10 Anak Buah Kapal (ABK), berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan.
KM Alis Mulia yang bertolak dari Pelabuhan Jara Jara, Halmahera Timur, menuju Pelabuhan Tobelo, Halmahera Utara, dilaporkan tenggelam setelah menabrak terumbu karang di depan Pulau Tagalaya.
Dari keterangan sejumlah penumpang, kapal tersebut sebelumnya mengalami kebocoran, namun mesin penyedot air (alkon) tidak berfungsi karena rusak. Ketika air terus masuk ke dalam kapal, muatan berupa kopra di dek kapal terpaksa dibuang ke laut untuk mengurangi beban.
Namun, usaha tersebut gagal menghindarkan kapal dari bahaya. Di tengah kondisi darurat, kapal akhirnya menabrak terumbu karang dan tenggelam.***