LABUHA, DETIKMALUT.com - Seorang nelayan bernama Badar Ence (70 tahun), warga Desa Gayap, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, dilaporkan hilang sejak Sabtu (14/12) pagi saat pergi melaut. Dugaan sementara, korban terjatuh dari perahunya akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Ayus (31 tahun), salah satu saksi mata yang sedang memancing di sekitar perairan Desa Gayap pada Sabtu sore. Menurut Ayus, ia menemukan perahu korban masih terapung di Tanjung Desa Gayap dalam kondisi utuh tanpa kerusakan. Namun, Badar tidak tampak di lokasi, dan tidak ada respons saat namanya dipanggil.
"Saya langsung kembali ke kampung dan memberitahukan hal ini kepada pihak keluarga," ungkap Ayus.
Kepala Desa Gayap, Idham Hamim, membenarkan laporan hilangnya salah satu warga desanya. Hingga Minggu (15/12), korban belum juga ditemukan meski sudah dilakukan pencarian awal di sekitar lokasi kejadian.
“Korban hilang sejak kemarin, dan hingga kini pencarian belum membuahkan hasil. Cuaca ekstrem menjadi kendala utama dalam proses pencarian,” ujar Idham.
Setelah menerima laporan, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, aparat setempat, dan warga desa langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian di perairan sekitar Desa Gayap. Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi menyulitkan proses penyisiran.
“Kami akan melanjutkan pencarian pada esok hari dengan rencana operasi selama satu pekan ke depan,” tambah Idham.
Hilangnya Badar Ence menjadi pengingat bagi para nelayan di Maluku Utara, khususnya Halmahera Selatan, untuk meningkatkan kewaspadaan saat melaut di tengah cuaca ekstrem. BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat, petir, dan gelombang tinggi di wilayah ini.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca sebelum beraktivitas di laut demi menghindari kejadian serupa. Tim SAR dan pemerintah desa berharap pencarian korban dapat segera menemukan hasil, meski tantangan cuaca masih menjadi kendala utama.***