TERNATE, DETIKMALUT.com - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap Jun (38), seorang warga asal Kampung Makasar, Ternate, yang dilaporkan hilang setelah rumpon yang dijaganya putus tali akibat cuaca buruk. Peristiwa ini terjadi pada Minggu malam (15/12), sekitar pukul 23.00 WIT, di perairan 54 mil laut (NM) arah barat Pulau Makian, Halmahera Selatan.
Menurut informasi yang diterima, rumpon tempat korban bertugas mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut. Tali pengikat jangkar putus, sehingga rumpon hanyut terbawa arus laut. Korban diduga ikut terjebak dalam insiden tersebut dan hingga kini belum ditemukan.
Setelah menerima laporan hilangnya korban, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Ternate segera bergerak menuju lokasi kejadian pada Senin (16/12). Mereka menggunakan Kapal KN SAR 237 Pandudewanata, bekerja sama dengan berbagai pihak dalam Tim SAR gabungan.
"Pencarian dimulai dari titik perkiraan lokasi kejadian, dengan memanfaatkan berbagai peralatan dan teknologi yang tersedia," ungkap salah seorang anggota Tim SAR di lapangan.
Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan tersebut menjadi tantangan besar dalam proses pencarian.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini mengenai cuaca ekstrem di Maluku Utara, termasuk perairan Halmahera Selatan. Hujan lebat, petir, dan angin kencang memicu gelombang tinggi, yang dapat mencapai lebih dari 2 meter di wilayah ini. Kondisi ini tidak hanya menghambat upaya pencarian tetapi juga meningkatkan risiko keselamatan bagi tim di lapangan.
Pihak keluarga korban berharap pencarian segera membuahkan hasil, sementara Tim SAR terus berupaya maksimal dalam menyisir area yang menjadi lokasi kejadian. Operasi pencarian direncanakan akan dilakukan selama beberapa hari ke depan, dengan prioritas menyelamatkan korban.
Masyarakat nelayan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan saat melaut, terutama dalam kondisi cuaca buruk seperti saat ini. Pihak berwenang juga terus memantau perkembangan situasi di perairan Halmahera Selatan demi keselamatan para nelayan dan tim penyelamat.***