Iklan

Sabtu 18 Jan 2025

Notification

×
Sabtu, 18 Jan 2025

Iklan

Iklan

Wacana UN Kembali Bergulir, Mendikdasmen Fokus pada Penyesuaian Konsep

Kamis | Januari 02, 2025 WIB Last Updated 2025-01-02T02:42:18Z
Abdul Mu'ti (Pendidikan Dasar dan Menengah)

JAKARTA, DETIKMALUT.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengisyaratkan kemungkinan kembalinya Ujian Nasional (UN) dalam waktu mendatang. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyampaikan bahwa pelaksanaan UN tidak akan dilakukan pada tahun 2025, tetapi perencanaan awal sudah mulai dirancang.

“UN mungkin akan kembali dalam format baru yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan saat ini, termasuk mendukung proses seleksi masuk perguruan tinggi. Namun, ini masih dalam tahap wacana untuk tahun ajaran 2025/2026,” ujar Abdul Mu'ti.

Ia menjelaskan bahwa UN dapat memberikan kontribusi penting dalam pemetaan kualitas pendidikan secara nasional. Berbeda dengan Asesmen Nasional (AN) yang berbasis sampling, UN dinilai mampu merepresentasikan kemampuan individu siswa, yang juga relevan untuk seleksi perguruan tinggi.
iklan
“Dengan UN, kita bisa melihat kemampuan siswa secara personal, bukan hanya gambaran dari institusi pendidikan seperti yang terjadi pada AN,” tambahnya.

Abdul Mu'ti juga menyoroti pentingnya hasil UN sebagai pelengkap raport siswa. Menurutnya, raport seringkali diragukan objektivitasnya karena bergantung pada penilaian guru. Dalam hal ini, UN berpotensi menjadi alat evaluasi yang lebih obyektif.

Namun, ia menegaskan bahwa pengembalian UN masih memerlukan kajian yang matang dan melibatkan banyak pihak. “Kami ingin memastikan apa pun kebijakan yang diterapkan, tujuan utamanya adalah mendukung siswa, guru, dan kualitas pendidikan secara keseluruhan,” jelasnya.

UN sebelumnya dihapus pada tahun 2021 oleh Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan saat itu, dengan alasan bahwa format UN lebih menekankan penghafalan materi ketimbang pengembangan kompetensi siswa. Sebagai penggantinya, diperkenalkan Asesmen Nasional (AN) yang berbasis komputer dan bersifat sampling. Namun, AN dianggap belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan, terutama dalam konteks seleksi perguruan tinggi.***
×
Berita Terbaru Update